Menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....

Senin, 21 Juni 2010

Awas, Banyak Racun di Rumah Kita

Di era informasi yang serba canggih ini belum banyak orang yang mengetahui bahwa sebagian dari produk-produk kimia yang biasa dipakai di rumah, seperti pengharum ruangan, pembersih lantai dan kaca, pembasmi insekta atau pestisida, obat anti nyamuk, produk beraerosol, dan desinfektan, termasuk dalam kategori bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. Ketidaktahuan tersebut memang sangat beralasan karena informasi tentang hal itu sangatlah kurang. Masyarakat justru dijejali dengan informasi, terutama lewat iklan-iklan, bahwa penggunaan produk-produk kimia itu ‘aman’ dan ‘ramah lingkungan’. Padahal produk-produk tersebut belum tentu aman bagi kesehatan dan ramah bagi lingkungan karena mengandung bahan beracun dan berbahaya (B3), yang bisa jadi mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, iritan, radioaktif, karsinogenik, mutagenik, atau teratogenik.

Informasi gencar yang cenderung manipulatif dari produsen produk kimia melalui media iklan baik di media cetak maupun elektronik telah membawa masyarakat pada pemahaman bahwa produk-produk tersebut aman-aman saja ketika dipakai. Akibatnya kepedulian masyarakat akan keberadaannya di rumah sangatlah kurang dan sikap kehati-hatian dalam penggunaannya cenderung jor-joran, penyimpanannya sembrono dan pembuangannya tidak mengindahkan keselamatan lingkungan.

Lemahnya kepedulian masyarakat akan keberadaan produk-produk kimia berbahaya ditunjukkan dengan membiarkan rumahnya ditelikung oleh produk-produk tersebut. Hampir setiap ruangan rumah modern, entah itu ruang tamu, garasi dan gudang, kamar tidur, dapur, ataupun kamar mandi, dapat ditemukan di sana atau dapat ditelusuri jejak-jejak penggunaan produk-produk kimia yang mengandung B3 seperti pengharum ruangan, pengkilap furnitur, pembersih lantai dan kaca, baterei atau accu kendaraan, cat, thinner, lem, racun insekta atau pestisida, kamfer, obat anti nyamuk, obat-obatan, produk beraerosol, desinfektan, cairan pembuka saluran air kotor, hair spray, pewarna rambut, pembersih toilet, cairan pemutih, deterjen, bahan pencelup, dsb.

Budaya serba instan dari masyarakat masa kini juga mendukung meningkatnya penggunaan produk-produk tersebut. Masyarakat inginnya setiap permasalahan di tempat hunian tertangani secara mudah dalam waktu sekejap dan dengan jelinya produsen kimia memanfaatkannya, misalnya bau apek cukup dihilangkan dengan produk pengharum dan gangguan serangga cukup ditangani dengan produk insektisida.

Hunian yang ditelikung oleh produk-produk kimia tentu saja menjadi tidak sehat sehingga dapat membuat sakit penghuninya baik itu bersifat akut atau kronis. Efek yang langsung terasakan atau akut dapat berupa keracunan, pusing-pusing, rasa mual, atau luka-luka yang langsung terjadi ketika terkena produk kimia. Sedangkan efek kronis dapat terjadi ketika tubuh terekspos secara terus-menerus terhadap produk seperti larutan pembersih otomotif, pengharum ruang, cat, atau pestisida. Senyawa kimia yang dikandungnya dapat terakumulasi di jaringan tubuh mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, sistem syaraf pusat, kanker, paralisis, kemandulan, dan melemahnya fungsi kekebalan tubuh.

Senyawa kimia beracun, yang terakumulasi pada jaringan tubuh, dapat masuk melalui tiga cara yaitu yaitu termakan atau terminum bersama makanan atau minuman yang tercemar, terhirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran darah, dan terserap melalui kulit dengan atau tanpa terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.

Tidak ada komentar: