Menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....

Jumat, 16 April 2010

Kesibukan Ibu Rumah Tangga Mengomposkan Sampah

Bagi ibu-ibu rumah tangga, adalah suatu kegembiraan tersendiri ketika berhasil membuat membuat kompos sendiri di rumah. Rasanya seolah-olah baru lulus dari ujian sekolah. Hari-hari penantiannya yang melelahkan selama beberapa minggu terlupakan oleh kebahagiaan memanen kompos. Kebahagiaan tersebut biasanya akan mencandu, sehingga sekali berhasil bikin kompos, maka akan terus-menerus melakukannya. Hal itu karena didorong oleh manfaat produk kompos yang dapat mempersubur tanaman yang dipelihara di rumahnya serta kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Sampah yang tadinya meracuni lingkungan menjadi barang yang sangat berharga bagi kesuburan tanaman. Kebahagian tersebut dapat menghilangkan stres dan kejenuhan sehari-hari. Maka alangkah ruginya jika pengalaman seperti ini tidak dialami oleh ibu-ibu yang lain. Mau tahu rasa bahagianya seperti apa? Ayo, bikin kompos dari sampah di rumah! Manfaat kompos memang beragam. Selain dapat dimanfaatkan sebagai media tanam jahe merah, kompos juga sangat bermanfaat untuk mempersubur tanaman lainnya di sekitar rumah seperti tanaman hias, tanaman bunga, tanaman buah-buahan dan sebagainya. Dengan kompos, tanaman di lingkungan rumah tangga akan tumbuh subur, sehingga lingkungan akan bertambah asri, hijau dan sejuk. Kompos dapat mempersubur tanaman karena sifatnya yang dapat menggemburkan tanah dan mengandung berbagai unsur hara dan mineral penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Kompos dapat menggemburkan tanah karena memiliki kemampuan : • Meningkatkan kemampuan tanah dalam menyerap serta menahan air dan unsur hara. • Meningkatkan porositas, aerasi dan komposisi keanekaragaman mikroorganisma tanah. • Meningkatkan daya ikat tanah terhadap air. • Memperbaiki struktur dan tekstur tanah. • Meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk kimia.

Rabu, 14 April 2010

Membuat Kompos dengan Komposter Aerobik

Berikut ini adalah tahap-tahap komposting sampah rumah tangga dengan menggunakan komposter aerobik. Tahap 1 • Pisahkan sampah organik dari sampah plastik, kaleng, kertas, kaca, dan sebagainya. • Pisahkan pula sampah organik tersebut dari sampah anorganik yang tidak dikehendaki kehadirannya atau tidak baik dikomposkan seperti tulang, ranting, kayu, dan sebagainya. Tahap 2 • Sampah organik berupa sisa makanan, kulit buah, dan sisa sayuran dan daun-daunan bila ukurannya terlalu besar dicacah dengan golok/pisau/gunting hingga berukuran 0,5 - 1 cm. Tahap 3 • Masukkan sampah yang telah dicacah tersebut ke dalam komposter. Tahap 4 • Sampah yang telah dimasukan ke dalam komposter tersebut diaduk-aduk dengan cetok sehingga bercampur merata dengan kompos yang telah berada di dalam komposter. • Usahakan sampah tersebut tercampur merata dan masuk dalam tumpukan kompos. Tahap 5 • Setelah tercampur merata, selimutilah bagian permukaannya dengan karpet yang telah tersedia. • Tutuplah komposter dengan penutupnya agar terhindar dari gangguan lalat, kucing dan anjing. Tahap 6 • Pada hari berikutnya lakukanlah hal yang sama dari tahap 1 sampai 5. • Campuran sampah yang baru dimasukkan ke dalam komposter dan diaduk-aduk dengan material yang telah ada sebelumnya. Tahap 7 • Jika komposter pertama telah penuh, isilah komposter yang kedua dengan sampah seperti tahap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 Tahap 8 • Sejalan dengan waktu, setelah 2 sampai 3 bulan, komposter yang kedua akan penuh juga. • Pada saat 2 sampai 4 minggu setelah pengisian komposter kedua, sampah yang berada di komposter pertama biasanya telah menjadi kompos sehingga dapat dipanen komposnya. • Dengan pemanenan tersebut berarti komposter yang pertama dikosongkan sehingga dapat dipakai lagi untuk pengomposan siklus berikutnya, setelah komposter kedua penuh. Tahap 9 • Kompos yang telah dipanen sebaiknya diayak sebelum digunakan atau dikemas agar seragam dan homogen ukurannya. Kompos kasar yang tidak lolos ayakan dicampurkan lagi dalam pengomposan. Catatan : Ciri-ciri kompos matang adalah sebagai berikut:  Baunya seperti tanah  Warna coklat kehitaman  Bentuknya sudah hancur  Tidak menyerupai bahan awalnya  Suhunya tidak panas lagi (suhu ruangan) Tahap 10 • Kompos halus hasil pengayakan apabila belum dipakai dapat dikemas atau disimpan dalam ember dan diletakan di tempat yang tidak lembap dan terhindar dari gangguan tikus.

Cara Mudah Membuat Komposter

Membuat komposter sendiri di rumah dapat menggunakan berbagai wadah yang terdapat di rumah kita seperti ember, gentong, tong plastik, drum dan sebagainya. Cara membuatnya mudah. Kalau komposter dibuat sendiri, biayanya menjadi lebih murah. Berikut ini akan disampaikan tata cara pembuatan salah satu bentuk komposter yang sudah teruji aplikasinya. Bahannya terbuat dari tong plastik dari jenis HDPE sehingga cukup kuat dan awet. Jenis komposter ini kalau dibeli harganya dapat mencapai Rp. 150 ribu lebih. Hanya saja pembuatan komposter lebih cocok dilakukan oleh bapak-bapak di rumah, bukan oleh ibu, karena membutuhkan keterampilan dan ‘kerja’ kaum lelaki. Komposter tersebut didisain untuk dapat digunakan secara mudah bagi ibu-ibu rumah tangga oleh Pusat Teknologi Lingkungan (BPPT) dan telah diujicoba oleh proyek JBIC (Japan Bank for International Cooperation) pada tahun 2007 dengan hasil yang baik di wilayah RW 01 Kelurahan Cempaka Putih Timur (Jakarta Pusat). Pada tahun 2008 masyarakat di wilayah tersebut bahkan telah mereplikasi sekitar 100 komposter dalam rangka untuk produksi kompos yang bersifat komersial untuk meningkatkan penghasilan keluarga. Pada tahun 2009, komposter tersebut juga diaplikasikan di RW 03 Kelurahan Rawajati dengan jumlah sekitar 110 komposter dalam rangka produksi kompos untuk media tanam jahe merah. Bahan • Tong plastik dan tutupnya • Styrofoam (gabus) bekas packaging • Net (jaring) • Karpet • Kompos Peralatan • Bor listrik/solder/paku • Spidol • Gunting/Cutter Cara Membuat Komposter Kunci utama proses komposting adalah adanya aerasi yang baik. Oleh karena itu pada komposter sebaiknya terdapat lubang-lubang ventilasi. Lubang ventilasi dapat dibuat dengan cara mengebornya atau melubanginya dengan solder listrik atau paku yang dipanaskan. Caranya adalah sebagai berikut: • Buatlah pola lubang dengan spidol di bagian dasar dan dinding komposter. Pola lubang pada dasar komposter dibuat melingkar dengan jarak antar lubang sekitar 4 cm. • Sedangkan pola lubang pada dinding komposter adalah sebagai berikut: • Dengan solder atau bor (dengan mata bor berdiameter 0,5 – 1 cm), lubangilah pola-pola tersebut secara hati-hati dan rapi. Cara Membuat Bantalan Bantalan komposter dibuat dari bahan styrofoam bekas, dengan cara sebagai berikut: • Potong-potonglah styrofoam bekas berukuran 2 cm secukupnya. • Potongan-potongan styrofoam tersebut kemudian dimasukkan ke dalam jaring agar tidak tercerai-berai. Ukuran jaring berisi potongan styrofoam disesuaikan dengan diameter komposter. • Bantalan yang sudah jadi tersebut kemudian diletakkan di dasar komposter. Catatan : • Kalau tidak ada jaring, dapat pula digunakan karung bawang putih atau shading net (jaring peneduh). • Untuk bahan bantalannya, kalau tidak ada styrofoam, dapat pula digunakan ijuk, sabut kelapa, atau kulit padi. Gunakan material yang mudah di dapat di sekitar rumah. Cara Membuat Pelapis Bantalan dan Selimut Atas • Buatlah pola melingkar pada lembaran karpet dengan bantuan tutup tong plastik dan spidol. • Guntinglah karpet menurut polanya. • Buatlah dua buah. • Salah satunya dilubangi secara merata sebagai pelapis di atas bantalan. Yang satunya tidak perlu dilubangi, digunakan sebagai selimut penutup sampah yang sedang dikomposkan. Penyusunan Bagian-bagian Komposter • Bantalan styrofoam diletakan di bagian dasar • Di atasnya ditaruh karpet pembatas yang berlubang-lubang • Di atas karpet, ditaruh kompos • Karpet selimut ditaruh paling atas (diatas sampah yang sedang dikomposkan). Peralatan Pendukung Peralatan komposting sampah rumah tangga, selain komposter, adalah : • Gunting atau golok (digunakan untuk mencacah sampah). • Cetok (digunakan untuk membolik-balik kompos. • Tatakan (untuk wadah sampah yang sudah tercacah sebelum dimasukkan ke komposter).