Gerakan Masyarakat Mendaur Ulang Sampah dan Komposting Menuju Kota yang Bersih dan Hijau
Menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....
Rabu, 14 April 2010
Membuat Kompos dengan Komposter Aerobik
Berikut ini adalah tahap-tahap komposting sampah rumah tangga dengan menggunakan komposter aerobik.
Tahap 1
• Pisahkan sampah organik dari sampah plastik, kaleng, kertas, kaca, dan sebagainya.
• Pisahkan pula sampah organik tersebut dari sampah anorganik yang tidak dikehendaki kehadirannya atau tidak baik dikomposkan seperti tulang, ranting, kayu, dan sebagainya.
Tahap 2
• Sampah organik berupa sisa makanan, kulit buah, dan sisa sayuran dan daun-daunan bila ukurannya terlalu besar dicacah dengan golok/pisau/gunting hingga berukuran 0,5 - 1 cm.
Tahap 3
• Masukkan sampah yang telah dicacah tersebut ke dalam komposter.
Tahap 4
• Sampah yang telah dimasukan ke dalam komposter tersebut diaduk-aduk dengan cetok sehingga bercampur merata dengan kompos yang telah berada di dalam komposter.
• Usahakan sampah tersebut tercampur merata dan masuk dalam tumpukan kompos.
Tahap 5
• Setelah tercampur merata, selimutilah bagian permukaannya dengan karpet yang telah tersedia.
• Tutuplah komposter dengan penutupnya agar terhindar dari gangguan lalat, kucing dan anjing.
Tahap 6
• Pada hari berikutnya lakukanlah hal yang sama dari tahap 1 sampai 5.
• Campuran sampah yang baru dimasukkan ke dalam komposter dan diaduk-aduk dengan material yang telah ada sebelumnya.
Tahap 7
• Jika komposter pertama telah penuh, isilah komposter yang kedua dengan sampah seperti tahap 1, 2, 3, 4, 5 dan 6
Tahap 8
• Sejalan dengan waktu, setelah 2 sampai 3 bulan, komposter yang kedua akan penuh juga.
• Pada saat 2 sampai 4 minggu setelah pengisian komposter kedua, sampah yang berada di komposter pertama biasanya telah menjadi kompos sehingga dapat dipanen komposnya.
• Dengan pemanenan tersebut berarti komposter yang pertama dikosongkan sehingga dapat dipakai lagi untuk pengomposan siklus berikutnya, setelah komposter kedua penuh.
Tahap 9
• Kompos yang telah dipanen sebaiknya diayak sebelum digunakan atau dikemas agar seragam dan homogen ukurannya. Kompos kasar yang tidak lolos ayakan dicampurkan lagi dalam pengomposan.
Catatan :
Ciri-ciri kompos matang adalah sebagai berikut:
Baunya seperti tanah
Warna coklat kehitaman
Bentuknya sudah hancur
Tidak menyerupai bahan awalnya
Suhunya tidak panas lagi (suhu ruangan)
Tahap 10
• Kompos halus hasil pengayakan apabila belum dipakai dapat dikemas atau disimpan dalam ember dan diletakan di tempat yang tidak lembap dan terhindar dari gangguan tikus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
wah kenapa kok harus ditutup karpet
kenapa harus ditutup karpet?
Posting Komentar