Meningkatnya jumlah penduduk dan semakin beragamnya aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat kota telah menyebabkan bertambahnya volume sampah. Namun sayangnya, peningkatan jumlah sampah umumnya belum diimbangi dengan peningkatan pelayanan kebersihan. Berbagai masalah persampahan muncul di tengah-tengah masyarakat seperti menumpuk sampah di sekitar pasar dan pemukiman yang mengakibatkan bau busuk yang mengganggu pernafasan, berkembang biaknya lalat pembawa bibit penyakit, lingkungan menjadi kumuh dan kotor, got-got menjadi tersumbat sehingga mengakibatkan banjir.
Tak terkecuali, Kabupaten Tangerang Selatan, sebagai wilayah pemekaran yang baru pun tak luput dari permasalahan sampah. Tumpukan sampah terlihat dimana-mana karena pengangkutan sampah yang tersendat-sendat akibat minimnya armada pengangkut sampah yang dimiliki. Demikian juga, tempat pembuangan akhir sampah pun secara definitif belum dimiliki. Ketika untuk sementara waktu ikut membuang sampah di TPA yang dimiliki oleh ‘saudara tua’ muncul preseden buruk berupa penolakan dan akhirnya gontok-gontokan. Sampai sekarang permasalahan tersebut masih menggelayuti Pemkab Tangsel.
Untuk membantu mengatasinya saat ini sedang diadakan pilot project pengeloaan sampah berbasis masyarakat di kawasan permukiman Puspiptek Serpong oleh Pusat Teknologi Lingkungan bekerja sama dengan Kementerian Riset dan Teknologi.
Fokus utama kegiatan pengelolaan sampah berbasis masyarakat pada saat ini adalah untuk membuka wawasan tentang pentingnya mengelola sampah dan meningkatkan keterampilan bagaimana mengelola sampah dengan teknik-teknik yang mudah dan sederhana.
Field Trip atau kunjungan lapangan telah dilakukan ke Kebun KARINDA dan Kampung Agrowisata Rawajati adalah dalam rangka pembukaan wawasan dan memberikan pencerahan serta kesadaran bahwa kita pun, masyarakat yang tinggal dipemukiman, dapat turut serta membangun lingkungan yang lebih baik lagi. Lingkungan yang bersih, indah, rapi, sejuk dan ijo royo-royo.
Kemudian pelatihan daur ulang sampah bertujuan untuk membekali keterampilan praktis bagi para peserta tentang bagaimana cara memilah sampah, mengolah sampah menjadi kompos, mendaur ulang kertas, dan mendaur ulang plastik menjadi kerajinan tangan.
Dengan terolahnya sampah di tingkat rumah tangga diharapkan jumlah sampah yang dibuang ke TPA akan jauh berkurang sehingga umur TPA menjadi semakin panjang. Demikian pula transportasi sampah menjadi semakin efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar