Menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....

Senin, 27 September 2010

Ibu-ibu di Kuala Kuala Kencana dan Tembagapura Belajar Menjahit Tas Berbahan Dasar Sampah Plastik Kemasan

Bagi ibu-ibu yang tergabung dalam gerakan mencintai lingkungan di Kota Kuala Kencana dan Tembagapura, Kabupaten Mimika (Papua), keinginan bisa membuat tas cantik dari plastik kemasan sudah cukup lama. Oleh karena itu, ketika kami menjajagi materi apa yang diinginkan ibu-ibu dalam pelatihan daur ulang sampah adalah membuat tas dari plastik kemasan yang saat ini cukup populer. Di Kuala Kencana tas plastik semacam itu harganya mencapai 500 ribu rupiah.

Seperti halnya praktek komposting, dalam praktek pembuatan tas plastik para peserta pelatihan dibagi dalam 4 sampai 5 grup dengan masing-masing grup memegang satu mesin jahit. Bahan plastik kemasan, benang, jarum, gunting,penggaris, pola tas dan sebagainya kami persiapkan dari Jakarta. Setiap grup mendapatkannya sebagai bahan praktek.

Ibu-ibu Kader Lingkungan sangat antusias dan semangat dalam mempraktekan pembuatan tas plastik. Walaupun Pak Aris Rahman (pengrajin tas daur ulang plastik yang kami ajak dari Jakarta) orangnya cukup pendiam, bersama ibu-ibu, semua ilmu yang dimilikinya ditumpahkan semua kepada para Kader Lingkungan.

Praktek yang diajarkan berupa pembuatan tas, suatu bentuk sederhana yang menjadi dasar kerajinan plastik lainnya seperti rangsel, dompet, payung, luch boks, dan sebagainya. Dengan pengetahuan dasar pembuatannya, ibu-ibu Kader Lingkungan akan dapat membuat segala jenis kerajinan berbahan baku plastik kemasan. Praktek pembuatan tas plastik berlangsung sekitar 3 jam.

Pada masing-masing kelompok ada yang mempersiapkan pola, menggunting plastik, menjahit, dan ada yang hanya sebagai penyemangat. Semua saling bekerja sama dan tetap bersemangat. Tidak mengherankan, setelah rehat sholat dan makan siang, para ibu-ibu Kader Lingkungan tetap kembali lagi ke ruang pelatihan. Ibu-ibu dari suku Amungme yang bermukim di sekitar Tembagapura pun tetap tekun mengikuti pelatihan tersebut.

Ketika mereka berhasil membuat tas, tepuk tangan membahana ke seluruh sudut aula pelatihan. Berbagai macam gaya pun muncul dari para Kader Lingkungan ketika foto bersama grupnya sambil memamerkan tas cantik hasil karyanya.

Di Tembagapura, ibu-ibu Kader Lingkungan mendapatkan apresiasi berupa hadiah cendera mata patung dari daur ulang kaleng alumunium. Grup yang dipimpin oleh Ibu Fanny Mahler berhasil membuat tas plastik cantik tercepat dan terapih....

Tidak ada komentar: