Gerakan Masyarakat Mendaur Ulang Sampah dan Komposting Menuju Kota yang Bersih dan Hijau
Menjaga lingkungan tetap hijau dan bersih adalah tanggung jawab kita bersama.
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....
Banyak hal dapat dilakukan. Nggak usah mikir yang muluk-muluk, mulai dari yang sederhana saja.
Mulai dari rumah kita, mulai dari diri kita....
Sabtu, 12 Juni 2010
Mengapa Komposting Memakai Mahzab Aerobik?
Komposting modern adalah komposting yang menganut 'mahzab' aerobik. Komposting sistem anaerobik mulai ditingggalkan orang semenjak tahun 1930-an, saat setelah Sir Albert Howard melakukan penelitian perbandingan komposting sistem aerobik dan anaerobik di Bengalor (India). Oleh karena itu, perkembangan yang terjadi saat ini, baik untuk komposting skala rumah tangga, skala lingkungan, maupun skala kota, menganut 'mahzab' aerobik. Apa sih keistmewaan komposting aerobik dibandingkan dengan sistem anaerobik?
Komposting aerobik memiliki banyak keistimewaan dibandingkan dengan sistem anaerobik. Pertama, komposting sistem aerobik waktu prosesnya lebih cepat yaitu berlangsung 4 - 6 pekan, sedangkan komposting anaerobik memakan waktu lebih dari 1 tahun.
Kedua, komposting aerobik bersifat tidak menghasilkan gas-gas yang berbau sehingga dalam prosesnya, timbulnya bau dapat secara signifikan direduksi. Sementara itu komposting anaerobik secara alamiah menghasilkan gas-gas yang berbau seperti H2S, dan gas-gas bau lainnya.
Ketiga, komposting aerobik pada`2 pekan pertama prosesnya menghasilkan temperatur yang tinggi hingga 70 derajat Celcius yang bermanfaat untuk proses pasteurisasi sampah yang sedang dikomposkan sehingga produk komposnya nanti bebas dari bibit penyakit pathogen dan bibit gulma. Sementara itu, komposting sistem anaerobik secara alamiah tidak dapat menghasilkan suhu tinggi.
Keempat, komposting aerobik secara alamiah memiliki konsorsium mikroba yang dapat menguraikan material yang mengandung selulosa, seperti yang banyak dikandung pada sampah yang berasal dari tanaman sehingga sampah yang dikomposkan dapat cepat hancur. Pada komposting anaerobik, mikrobanya secara alamiah tidak dapat menguraikan selulosa sehingga material yang dikomposkan biasanya bentuknya masih utuh, hanya warnannya yang terlihat menghitam.
Itulah beberapa kelebihan komposting aerobik dibandingkan dengan komposting anaerobik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
bapak Wahyono, perkenalkan saya Dini mhsswa teknik lngkungan ITB, saat ini sedang mengerjakan tugas akhir berupa pengomposan dan fermentasi tandan kosong kelapa sawit, mau bertanya ttg temperatur proses fermentasi/anaerob pak, seblmnya bapak mengatakan temperatur anaerob secara alamiah tidak dapat meningkat, alasannya kenapa pak? nuhun
Posting Komentar