Hidden Valley merupakan suata blok pemukiman di Kota Tembagapura yang suhunya hariannya mencapai sekitar 10 derajat celsius karena letaknya yang tinggi. Lokasi ini diapit oleh jurang dan tebing-tebing bukit batu dan hutan alami. Di ’lembah tersembunyi’ ini bermukim para karyawan yang mengelola pertambangan PT Freeport. Apabila maghrib menjelang, lembah ini sunyi senyap. Dari luar tampak lampu-lampu rumah bertingkat menyala, sedangkan di luar gelap dan udara dingin menyergap.
Walau di luar sepi dan dingin, di sebuah rumah terasa kehangatan menyebar ke seluruh ruangan. Kami malam itu diundang oleh Keluarga Bapak Novri Visco untuk makan malam seusai melakukan pelatihan di Community Hall, di Tembagapura. Guyonan-guyonan segar yang membuat kami tertawa terpingkal-pingkal dan mengakrabkan suasana hadir di sela-sela menikmati makanan hangat yang dimasak Bu Novri. Cerita santai silih berganti datang dari Pak Novri, direktur kami Pak Joko Prayitno (yang tidak mau disebut Pak Direktur), dan kawan-kawan yang hadir di rumah tersebut.
Sebelumnya kehangatan juga menyergap kami. Kami juga diundang makan malam di rumah salah satu Kader Lingkungan, yaitu Ibu Iin Musanap, spesialis masakan empek-empek di Hidden Valley. Rasa empek-empeknya tentu saja tidak kalah dengan empek-empeknya Pak Raden di Jakarta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar