Sebulan yang lalu kami dapat pesanan sejumlah komposter aerobik. Hasilnya tidak besar, tapi lumayan-lah bisa nambah penghasilan gaji PNS yang pas-pasan. Alkhamdulillah, dari order tersebut kami juga dapat berbagi rezeki dengan tetangga dan teman-teman dekat.
Mereka, di sela-sela waktu luangnya membantu mempersiapkan unit-unit komposter yang dipesan.
Pak Mudrik dan Pak Yos, misalnya, selama empat hari membantu membuat sistem aerasi komposter dengan melubangi komposter dengan bor listrik. Kerjanya sangat cekatan sehingga dalam empat hari seluruh unit komposter yang dipesan berhasil mereka selesaikan. Kata mereka berdua: alkhamdulillah, hasilnya bisa untuk persiapan lebaran....
Sementara itu, mbak Sum, tetangga kami, dibantu suaminya yang biasanya nukang kayu ikutan membantu memotong-motong sampah gabus (styrofoam) menjadi potongan-potongan kubus sebesar tahu sumedang. Anaknya yang masih TK juga ikut membantu memotong-motongnya. Sebanyak tiga karung besar sampah styrofoam akhirnya selesai dipotong-potong dalam waktu dua hari. Setelah itu tangan terampil mbak Sum, memasukannya ke dalam karung bawang dan menjahitnya menjadi bantalan gabus. Bantalan tersebut kami gunakan sebagai dasar rumah udara di dasar komposter.
Ibu-ibu tetangga yang lain pada pingin ngebantu, tapi mungkin baru bisa kalau ada orderan komposter lagi...
Tahu nggak, kira-kira sampah styrofoam-nya dari mana. Itu kami dapatkan dari hasil pengumpulan Pak Manta pekerja TPST Rawasari, Jakarta Pusat. Pak Manta tentu saja dapat bagian dari jerih payahnya mengumpulkan styrofoam.
Abang supir taksi juga dapat kecipratan rezeki, berupa jasa angkut styrofoam dari Rawasari ke workshop kami di Bojonggede, Bogor.
Kemudian terakhir, Pak Asep (pekerja lepas percetakan) bersama temannya, juga membantu kami menyusun unit-unit komposter dan menyediakan jasa pengangkutan pesanan komposter ke lokasi pemesan.
Semoga order komposter semakin bertambah sehingga kami bisa berbagi lebih banyak lagi....